Peningkatan kualitas publikasi jurnal SINTA melalui sistem review yang cepat menjadi isu yang sangat penting dalam meningkatkan standar akademik di Indonesia. SINTA (Science and Technology Index) merupakan platform yang digunakan untuk memetakan dan menilai kinerja jurnal ilmiah, penulis, serta institusi akademik di Indonesia. Dalam upaya meningkatkan kualitas publikasi, proses review artikel memiliki peran yang sangat krusial. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kecepatan sistem review tanpa mengorbankan kualitas artikel yang dipublikasikan. Berikut beberapa langkah strategis yang dapat mempercepat sistem review jurnal SINTA sekaligus meningkatkan kualitas publikasi yang dihasilkan.

1. Penggunaan Sistem Peer Review Digital yang Efisien

Salah satu cara terbaik untuk mempercepat proses review adalah dengan mengadopsi sistem peer review digital. Platform seperti Open Journal Systems (OJS) memungkinkan komunikasi yang lebih cepat dan efisien antara penulis, editor, dan reviewer. Dalam sistem digital, setiap artikel yang diterima dapat dengan mudah dikirimkan kepada reviewer melalui notifikasi otomatis. Sistem ini tidak hanya mempercepat proses pengiriman dan penerimaan artikel, tetapi juga memungkinkan pelacakan status artikel secara real-time. Hal ini tentu saja mempercepat alur kerja serta meningkatkan transparansi dalam setiap tahap proses review.

2. Perluasan dan Peningkatan Kualitas Reviewer

Kualitas review sangat bergantung pada kompetensi reviewer yang terlibat. Oleh karena itu, untuk mempercepat proses review, jurnal SINTA perlu memperluas database reviewer dengan melibatkan lebih banyak akademisi yang memiliki keahlian di bidang-bidang tertentu. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa reviewer memiliki pemahaman yang baik tentang standar akademik yang diperlukan. Proses seleksi reviewer yang ketat dan berkelanjutan akan sangat membantu meningkatkan kualitas dan kecepatan review. Penyediaan insentif atau penghargaan bagi reviewer yang aktif juga dapat memotivasi mereka untuk memberikan umpan balik yang cepat dan konstruktif.

3. Penggunaan Teknologi untuk Mempercepat Penilaian

Teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat memainkan peran penting dalam mempercepat proses review tanpa mengurangi kualitas. Misalnya, alat untuk mendeteksi plagiarisme, mengevaluasi kualitas metodologi, atau bahkan mengecek keakuratan data dapat diterapkan untuk membantu reviewer dalam memberikan penilaian yang lebih cepat dan akurat. Penggunaan teknologi ini juga dapat mengurangi beban kerja manual bagi reviewer, sehingga mereka dapat fokus pada aspek-aspek analitis yang lebih mendalam dan substansial.

4. Penyederhanaan Proses Editorial

Proses editorial yang efisien akan sangat berpengaruh pada kecepatan review artikel. Editor harus memastikan bahwa artikel yang masuk memenuhi kriteria dasar sebelum dikirimkan ke reviewer. Penyederhanaan dan standarisasi proses penyaringan awal artikel ini akan mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan artikel ke reviewer yang sesuai. Editor juga perlu menyusun pedoman yang jelas mengenai format artikel dan aturan yang harus diikuti oleh penulis, agar artikel yang diterima sudah sesuai dengan standar jurnal sejak awal, mengurangi kemungkinan revisi yang berlarut-larut.

5. Transparansi dalam Proses Review

Transparansi adalah elemen penting dalam meningkatkan kepercayaan antara penulis, reviewer, dan editor. Dengan memberikan informasi yang jelas mengenai status artikel yang sedang direview, baik itu artikel yang sedang menunggu review, sedang dalam proses revisi, atau sudah diterima, semua pihak dapat mengikuti perkembangan artikel secara lebih mudah. Hal ini tidak hanya mempercepat alur komunikasi, tetapi juga menciptakan rasa tanggung jawab yang lebih besar di kalangan reviewer dan penulis.

6. Kolaborasi antar Jurnal

Kolaborasi antar jurnal dalam satu bidang atau bahkan lintas bidang dapat mempercepat proses review. Dengan berbagi reviewer dan sumber daya editorial, jurnal dapat mengoptimalkan penggunaan waktu dan tenaga dalam proses review. Misalnya, sebuah jurnal dapat meminjam reviewer dari jurnal lain dalam bidang yang sama atau sejenis untuk mempercepat evaluasi artikel. Selain itu, kolaborasi ini dapat membuka peluang bagi jurnal untuk saling bertukar pengalaman dalam meningkatkan kualitas publikasi ilmiah.

7. Promosi Publikasi Preprint

Salah satu cara untuk mempercepat diseminasi hasil penelitian adalah dengan mempromosikan publikasi preprint. Publikasi preprint memungkinkan penulis untuk mempublikasikan artikel mereka sebelum melalui proses review formal. Hal ini memungkinkan penulis untuk mendapatkan umpan balik dari komunitas ilmiah secara lebih cepat, sekaligus mempercepat penyebaran temuan-temuan baru. Penulis memperbaiki artikel berdasarkan umpan balik yang diterima dan mempercepat prosesnya dalam tahap peer review. Meskipun publikasi preprint belum menggantikan proses review yang ketat, hal ini dapat mempercepat pengenalan hasil penelitian kepada masyarakat ilmiah.

8. Pengembangan Sistem Insentif bagi Reviewer

Memberikan insentif atau penghargaan kepada reviewer yang memberikan umpan balik secara cepat dan konstruktif dapat memotivasi mereka untuk lebih aktif dalam proses review. Selain insentif materi, penghargaan berupa sertifikat, pengakuan dalam publikasi jurnal, atau bahkan penghargaan tahunan dapat meningkatkan motivasi reviewer untuk menyelesaikan tugas mereka dengan cepat dan dengan kualitas yang tinggi. Sistem insentif yang jelas mendorong reviewer untuk menghargai kontribusinya, sehingga mempercepat seluruh proses.

9. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Reviewer melalui Pelatihan

Pelatihan berkala bagi reviewer untuk meningkatkan keterampilan dalam melakukan penilaian artikel dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas review. Pelatihan ini bisa mencakup berbagai aspek, seperti teknik penulisan yang baik, cara memberikan umpan balik konstruktif, serta pemahaman tentang metodologi penelitian yang tepat. Melalui pelatihan, kualitas reviewer meningkat, memungkinkan mereka memberikan ulasan yang lebih cepat dan akurat, sehingga mempercepat waktu penyelesaian proses review.

10. Fokus pada Peningkatan Kualitas daripada Kuantitas

Salah satu tantangan terbesar dalam mempercepat proses review adalah tekanan untuk menerima artikel dalam jumlah besar. Oleh karena itu, jurnal SINTA perlu memastikan bahwa mereka lebih fokus pada kualitas daripada kuantitas. Jurnal mengatur jumlah artikel yang diterima dan diproses dalam satu periode, sehingga reviewer fokus memberi perhatian pada setiap artikel. Dengan pendekatan ini, artikel yang dipublikasikan akan memiliki kualitas lebih baik, dan sistem review menjadi lebih efisien.

Kesimpulan

Dengan menerapkan langkah-langkah strategis ini, proses review jurnal SINTA dapat menjadi lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas. Penggunaan sistem digital, peningkatan kapasitas reviewer, pemanfaatan teknologi, serta kolaborasi antar jurnal akan membantu mempercepat proses review dan memperbaiki kualitas publikasi jurnal. Peningkatan sistem review yang cepat dan efektif akan mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, serta meningkatkan reputasi akademik negara di tingkat global.